Friday, January 27, 2012

Memburu Sumber Hidayah

Suatu fenomena yang a
gak menyedihkan dan mengerikan di mana kita melihat manusia hari ini berl
umba-lumba membangkang kepada
Allah; Tuhan Pencipta mereka sendiri bahkan ramai pula yang bersumpah atas nama Allah untuk kufur padaNya dan menyingkirkan hukum Allah dari lap
angan kehidupan serta menerapkan hukum jahiliyah sebagai gantinya.

Namun, yang anehnya, mereka masih lagi mengaku sebagai Muslim.

Kacau bilau yang berlaku di dalam kehidupan umat manusia di seluruh dunia dan tidak terkecuali di negara kita adalah manifestasi dari jauhnya mereka dari hidayah Allah.

Kerosakan itu berlaku dalam semua tingkatan kehidupan samada :

1. Individu.
2. Keluarga.
3. Masyarakat.
4. Negara.

Akibatnya, berlakulah kekacau
an dalam kehidupan dan kezaliman muncul di mana-mana dan di segenap garis kehidupan.

Persoalan yang sering muncul di benak kita ialah :

1. Mengapa ada manusia yang beriman kepada Allah dan hukum Allah?
2. M
engapa ada manusia yang kafir (mengingkari) Allah dan hukumNya?
3. Mengapa ada manusia yang beriman kepada Allah tetapi kafir pada hukum Allah?

Kena
pa tidak Allah ciptakan sahaja semua manusia itu beriman kepadaNya dan kepada hukumNya.

Bukankah Allah itu Maha Kuasa?

Allah, Sebagai Tuhan Pencipta manusia memberi ruang kepada manusia itu sendiri untuk m
emilih jalan hidup yang akan mereka jadikan aturan dan piawaian kehidupan di dunia ini :

Apakah jalan iman (keyakinan dan ketaatan) kepadaNya.

atau
Jalan kufur (pengingkaran dan maksiat) kepadaNya, hukum dan sistemNya.

Namun setiap pilihan itu akan mempunyai kesan dan akibat di akhirat yang berbeza.

Allah swt menjelaskan :

"Dan katakanlah: "Kebenaran (Al-Qur'an) itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir." Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirehat yang paling buruk. Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal soleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik. Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka syurga 'Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam syurga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas sofa-sofa yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirehat yang indah." (QS Al Kahfi : 29 – 31)

Penjelasan Allah swt ini adalah agar manusia tidak mempunyai peluang untuk berprasangka buruk kepada Allah, apalagi menuduhNya bersikap pilih kasih atau zalim dalam memutuskan perkara manusia di akhirat kelak berkaitan dengan apa yang telah mereka pilih dan kerjakan semasa mereka mendapat kuota kehidupan di dunia.

Selain itu, ini juga sebagai bukti Maha Adilnya Allah Tuhan Pencipta dan tidak bersikap diktator, walaupun terhadap hambaNya sekalipun, Allah telah menciptakan mereka dengan sebaik-baik bentuk dibandingkan dengan makhluk lain sehingga menjadi makhluk yang sangat sempurna.

Kesempurnaan manusia itu dilengkapi dengan kemudahan fizikal yang begitu canggih serta dibekalkan pula dengan empat alat deria yang penting, iaitu :

a. Telinga.
b. Mata.
c. Otak.
d. Hati.

Di samping itu, diturunkan pula bagi mereka Kitab Petunjuk Kehidupan (Al-Qur'an) yang haq (benar) untuk menjelaskan :

1. Mana yang haq (kebenaran).
2. Mana pula yang bathil.
3. Mana yang boleh menyelamatkan manusia.
4. Mana yang menyesatkan manusia.

Selain itu dibantu pula penjelasannya oleh seorang Rasul bernama Muhammad saw.

Kitab Petunjuk Kehidupan yang terjamin keasliannya sampai hari Kiamat itu didukung pula oleh tanda-tanda Kebesaran dan KeagunganNya yang tersirat dalam alam semesta dan dalam diri manusia yang setiap saat dan waktu Allah munculkan, samada melalui usaha-usaha manusia dalam melakukan ujian dan penelitian ilmiah, atau Dia munculkan begitu sahaja di hadapan mereka.

Namun demikian, mengapa masih ramai manusia yang :

a. Ingkar.
b. Menentang Allah Tuhan Pencipta.
c. Menolak kewujudanNya.

Sedangkan mereka sendiri tinggal di atas bumi yang diciptakanNya?

Dalam keadaan umat manusia hari ini yang sedang kehilangan pegangan dan petunjuk hidup, maka nilai sebuah hidayah terasa sangat mahal kerana dengan hidayah itulah manusia boleh hidup mulia dan selamat di dunia dan di akhirat.

Untuk merasakan betapa mahalnya nilai sebuah hidayah, paling tidak ada dua perkara yang perlu diketahui.

PERTAMA : PENGERTIAN HIDAYAH

“Hidayah” adalah bahasa Al-Qur'an yang juga telah menjadi bahasa Melayu yang memberi makna petunjuk.

Akar katanya ialah : (hadaa, yahdii, hadyan, hudan, hidyatan, hidaayatan).

Akar kata yang terakhir, jika diwakafkan (berhenti) maka di baca : Hidayah.

“Hidayah” secara bahasa bererti “Petunjuk”. Kata lawannya adalah :"Dholalah" yang bererti "kesesatan".

Secara istilah (terminologi), Hidayah ialah penjelasan dan petunjuk jalan yang akan menyampaikan kepada tujuan sehingga meraih kemenangan di sisi Allah.

Pengertian seperti ini dapat kita fahami melalui firman Allah berikut :

"Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan Pencipta mereka, dan (sebab itu) merekalah orang-orang yang menang." (QS Al-Baqarah : 5)

KEDUA : JENIS-JENIS HDAYAH

Para Ulama' besar Islam telah menjelaskan dengan terperinci dan mendalam berkenaan dengan hidayah, khususnya yang diambil dari Al-Qur'an seperti yang ditulis oleh :

1. Al-Balkhi dalam kitabnya "Al-Asybah wa An-Nazha-ir".
2. Yahya Ibnu Salam dalam kitabnya "At-Tashoriif".
3. As-Suyuthi dalam kitabnya "Al-Itqan fi Ulumil Qur’an".
4. Ibnu Qayyim Al-Jauziah dalam kitabnya "Nuzhatu Al-A'yun An-Nawazhir".

‘Hidayah / Hudan’ atau petunjuk dalam Al-Qur'an wujud dalam 171 ayat dan terdapat pula dalam 52 Hadits.

Manakala pengertian ‘Hidayah / Hudan’ dalam Al-Qur'an dan Hadits terdapat sekitar 27 makna.

Di antaranya bermakna :

1. Penjelasan.
2. Agama Islam.
3. Iman (keyakinan).
4. Seruan.
5. Pengetahuan.
6. Perintah.
7. Lurus / cerdas.
8. Rasul.
9. Kitab.
10. Al-Qur'an.
11. Taurat.
12. Taufiq / ketepatan.
13. Menegakkan hujjah.
14. Tauhid / mengesakan Allah.
15. Sunnah.
16. Jalan.
17. Perbaikan.
18. Ilham / naluri.
19. Kemampuan menilai.
20. Pengajaran.
21. Kurnia.
22. Mendorong.
23. Mati dalam Islam.
24. Pahala.
25. Mengingatkan.
26. Benar.
27. Kukuh / konsisten.

Dari 27 pengertian tersebut di atas, sesungguhnya hidayah, secara umum terbahagi kepada empat bahagian utama :

PERTAMA : HIDAYAH YANG BERKAITAN DENGAN KEYAKINAN HIDUP

Firman Allah swt :

"Jika kamu sangat mengharapkan agar mereka dapat petunjuk (keyakinan hidup), maka sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang yang disesatkanNya, dan sekali-kali mereka tiada mempunyai penolong". (QS An-Nahl : 37)

Begitu juga firman Allah swt :

"Dan seorang laki-laki yang beriman di antara pengikut-pengikut Fir'aun yang menyembunyikan imannya berkata: "Apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki kerana dia menyatakan: "Tuhan Penciptaku ialah Allah, padahal dia telah datang kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan dari Tuhan Penciptamu. Dan jika ia seorang pendusta maka dialah yang menanggung (dosa) dustanya itu; dan (tetapi) jika ia seorang yang benar niscaya sebahagian (bencana) yang diancamkannya kepadamu akan menimpamu". Sesungguhnya Allah tidak memberikan petunjuk (hidayah) kepada orang-orang yang melampaui batas lagi pendusta (penolak kebenaran yang datang dari-Nya)." (QS Al-Mu'min : 28)

KEDUA : HIDAYAH BERKAITAN DENGAN JALAN HIDUP YAKNI ISLAM BERDASARKAN AL QUR’AN DAN SUNNAH RASUL SAW

Firman Allah swt :

"Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syariat tertentu yang mereka lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan (syariat) ini dan serulah kepada (agama) Tuhanmu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus (Islam)". (QS Al Hajj : 67)

Firman Allah swt lagi :

"Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapa-bapa kamu mengada-adakannya; Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun untuk (menyembah)nya. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka, dan sesungguhnya telah datang petunjuk (Islam / Al-Qur'an) kepada mereka dari Tuhan mereka". (QS An Najm : 23)

KETIGA : HIDAYAH BERKAITAN AKTIVITI HIDUP

Firman Allah swt :

"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik." (QS Al Ankabut : 69)

KEEMPAT : HIDAYAH SEMULAJADI (FITRAH).

Hidayah semulajadi ini berkait dengan kecenderungan azali yang Allah tanamkan dalam diri manusia untuk meyakini Tuhan Pencipta, mentauhidkanNya dan melakukan perkara-perkara yang bermanfaat untuk diri mereka.

Realisasinya bergantung ke atas pilihan dan keinginan mereka sendiri. Sumbernya adalah Qalb (hati nurani) dan akal fikiran yang masih bersih (fithriyah) sebagaimana yang dialami oleh Nabi Ibrahim as.

Allah menjelaskannya dalam firmanNya :

"Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku". Tetapi setelah bulan itu terbenam dia berkata: "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat". (QS Al An'am : 77)

Semoga Allah membantu dan menolong kita dalam memahami betapa mahalnya nilai sebuah hidayah dan mensyukuri hidayah yang telah Allah anugerahkan kepada kita.

Tanpa hidayah, mustahil kita boleh selamat di dunia dan di akhirat.

Ya Allah, kami bersyukur kerana Engkau telah menunjukkan kami jalan hidayah yang lurus yang akan menyelamatkan kami dari azab Engkau di akhirat nanti. Tetapkanlah kami di atas hidayah ini sehingga kami pulang menemuiMu di akhirat nanti serta himpunkanlah kami di syurga Firdaus yang paling tinggi bersama para Rasul as, para shiddiqin, syuhada', dan soliheen.

Ameen Ya Rabbal Alameen
WAS

http://tinta-perjalananku.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment